Minggu, 26 Mei 2013

PUISI

Keluhan Piatu Jalanan
By: Rika Wulandara

Ibu…
Tak sanggupku mengkhayalmu yang kini tak disisiku
Kau benar-benar pergi, meninggalkan seribu duka
Tanpa bekas…
Bahkan bayanganmu tak tersisa untuk ku kenang
Hanya kerinduan akan kasih sayang yang masih tersimpan
Tak ada lagi yang menampung sucinya bening di pelupuk ku
Tak ada yang membelai indahnya mahkota di kepalaku
Dan tak ada yang menceritakan asyiknya dongeng sebelum tidur
Ibu…
Hari-hari yang ku lewati penuh onak berduri, bu
Hinaan, ejekan, dan hardikan telah menjadi sahabatku
Rasa lapar, dahaga, dan kedinginan yang menjadi teman tidurku, bu
Dan hanya kardus serta nyamuk yang menjadi pendongeng setiaku
Ibu…
Ku ingin brcerita kepadamu bu
Liku-liku kehidupan ini begitu berat ku rasakan di usia dini ku ini, bu
Ku ingin bermain seperti mereka, tapi aku tak bisa
Ku ingin sekolah seperti mereka, tapi aku tak dapat
Dan aku ingin dibelai oleh Ibu, tapi aku tak punya
Akupun ingin dirangkul ayah, tapi Ia entah dimana
Ibu…
Di sini aku hidup sendiri ditengah kerumunan orang, bu
Mengharap sisa-sisa kasih sayang dari mereka
Memperjuangkan hidup sendirian, tanpa payungan darimu
Mengharap segelas air dengan  keringat
Mencari sebungkus nasi dengan air mata
Sungguh, begitu pahit bu
Sedangkan ayah
Ia menghilang entah kemana bu
Meninggalkan aku terombang-ambing menjadi anak jalanan
Jika aku boleh memilih
Aku memilih tak dilahirkan bu
Aku tak ingin diadakan didunia yang fana seperti ini
Namun apalah dayaku, memilih hal itu hanya akan memunafikkan ku
Dan memurkakan Allah terhadap diriku
Ketegaran bu…
Ketegaran yang aku harapkan telah pupus
Ketegaran yang aku impikan hanya membuatku semakin rapuh
Dan aku… hampir layu
Ibu
Hanya belaian mu yang membuatku tegar
Hanya belaian mu nyang membuat ku hidup
Aku rindu senyummu, ibu ku

Selasa, 21 Mei 2013

CONTOH SURAT LAMARAN DALAM B.INGGRIS


Bekasi, April 7th, 2007
Attention To:
HRD Manager
PT. Pranata Informatindo
Jl. Raya Sudirman No. 17
Bekasi
Dear Sir/Madam,
I have read from your advertisement at Republika that your company is looking for employees to hold some position. Based on the advertisement, I am interested in applying application for Engineer position according with my background educational as Engineering Physics.
My name is Iswandi Lubis, I am twenty three years old. I have graduated from Engineering Physics Department ISTN on March 2007. My specialization in Engineering Physics is Instrumentation and Control specialist. I consider myself that I have qualifications as you want. I have good motivation for progress and growing, eager to learn, and can work with a team (team work) or by myself. Beside that I posses adequate computer skill and have good command in English (oral and written).
With my qualifications, I confident that I will be able to contribute effectively to your company. Herewith I enclose my :
1. Copy of Bachelor Degree (S-1) Certificate and Academic Transcript.
2. Curriculum Vitae.
3. Copy of Job Training Certificate from Unocal Indonesia Company.
4. Recent photograph with size of 4x6
I would express my gratitude for your attention and I hope I could follow your recruitment test luckily.

Sincerely,



Iswandi Lubis









Paint Blog Template free Free website templates

Paint Blog Template free Free website templates

Kamis, 16 Mei 2013

cerita rakyat rokan hilir


          Dahulu kala di hilir sungai rokan terdapat sebuah pulau yang di kenal dengan pulau jemur. Letaknya di seberang desa panipahan Kabupaten Rokan Hilir.
         Di  pulau jemur tersebut terdapat penyu yang dijaga oleh seorang panglima yang bernama mogek  laya. Konon,mogek laya memiliki  bidang dada 7 ha. Ia sangat ditakuti oleh penduduk karena kebuasannya yang suka memangsa lawan dengan kokokannya yang teramat dahsyat.kokokannya yang amat dahsyat itu terkenal hingga ke pelosok daerah.
         Setiap perahu yang melewati pulau tersebut untuk mencari penyu, mogek laya selalu berkokok bak ayam jantan. Dan siapa yang berani menyahut kokokannya, berarti berani menantangnya. barang siapa yang berani menantangnya berarti berani mati. Sekali sahutan dari pelayar, maka kapal mereka langsung menepi meskipun angin kencang. lalu, merekapun bertarung. Tidak ada satu orangpun yang berhasil mengalahkannya. Sang lawan selalu tewas setelah bertarung dengannya.
          Karena hal tersebut, tak ada satupun orang yang berani menyahut kokokannya. setiap pelayar yang ingin selamat saat mengambil penyu,maka  harus membawa ayam betina dan menuruti semua keinginannya.
         Hal ini berlangsung terus menerus. dan penduduk merasa amat resah dan gelisah.hingga pada suatu hari, penduduk setempat bermusyawarah untuk menewaskan mogek laya. mereka mencari titik kelemahan mogek laya dan menentukan hari yang cocok. setelah lama mencari, akhirnya mereka menemukan titik kelemahan itu. namun mereka harus menunggu hingga tiga bulan berturut-turut untuk melukannya. Setelah sampai tiga bulan, merekapun mengutuskan seorang anak kecil berusia kurang lebih sepuluh tahun, untuk membunuh mogek laya dengan membawa sebilah keris tanpa gagang.
         Sang anakpun pergi menuju tempat mogek laya. setelah sampai ditempat tujuan, anak tersebut tertegun dengan keindahan pulau tersebut. namun, terasa aneh baginya. Disana terdapat tumpukan batuan yang sangat besar dan menganehkan. Batu tersebut digunakan oleh mogek laya sebagai mainan tubuhnya. dengan cara batu tersebut dilambungkan lalu ditimpakan ke badannya, dan iapun berkokok pertanda gembira. inilah yang dilakukannya tiap hari.
         Anak kecil itu terbangun dari ketertegunannya, lalu melangkah menemui mogek laya.  mogek laya terus berkokok. dan di sahut oleh anak kecil itu. Maka, mogek layapun terkejut mendengar sahutan anak kecil tersebut. Selanjutnya terjadilah pertarungan antara anak kecil dengan mogek laya.
         Setelah lama bertarung, akhirnya sang anak berhasil menusuk perut mogek laya dengan keris tanpa gagang milik anak kecil. keris tersebut berhasil menembus perut mogek laya hingga menembus punggug mogek laya. hal ini dilakukan hingga tiga kali. dan tewaslah mogek laya yang dikalahkan oleh seorang anak kecil.
         Berakhirnya hidup mogek laya, berakhir pulalah penderitaan penduduk. penduduk sangat senang, karena telah terbebas dari mogek laya. Mereka kini bebas pergi berlayar kepulau tersebut untuk mencari nafkah. dan bebas mengambil telur penyu yang dijaga oleh mogek laya.
        



















Sumber:ayah,dan keluarga